Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Beli Saham Kalau Tidak Paham Strategi Bermain Saham Ini!

Jangan Beli Saham Kalau Tidak Paham Strategi Bermain Saham Ini!

Memilih berinvestasi saham berarti berani rugi. Ya, karena investasi saham tergolong dalam investasi ‘high risk, high gain!, yaitu investasi yang beresiko tinggi sekaligus punya peluang penghasilan yang tinggi juga. Oleh karenanya, sebelum masuk dalam instrument investasi yang satu ini Anda harus paham strategi investasinya.

Sering kali, bahkan selalu saja, ada orang-rang yang bisa kita bilang ‘mantan’ di dunia trading saham membuat postingan yang menjelek-jelekkan soal investasi saham. Banyak yang bilang kalau investasi saham itu merugikan, lebih besar resiko ruginya dari pada untung yang didapat, dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, apakah orang-orang tersebut memang membeli saham berdasarkan hasil analisa yang mendalam atau hanya karena ikut-ikutan dengan trader lain, atau mungkin salah memahami investasi saham bahwa saham yang turun itu pasti rugi. Padahal, kan tidak selamanya seperti itu, karena kalau saham lagi turun hanya karena gejolak pasar – bukan karena faktor fundamentalnya – maka kita tidak selamanya harus langsung buru-buru menjualnya, tapi masih bisa melakukan averagedown untuk mendapatkan harga tengahnya.

Di atas adalah salah satu cara manajemen resiko dalam berinvestasi saham, masih banyak strategi lain dalam bermain saham yang bisa dilakukan untuk bisa terus bertahan di tengah gejolak pasar yang kadang tidak menentu arahnya.

Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri dulu. Nama saya Zulbiadi Latief, aktif sebagai analis blogger, tepatnya analis saham syariah. Panduan yang paling banya didiskusikan di blog saya, Analis.co.id, saat ini adalah soal cara membeli saham bagi pemula.

Nah, jika anda masih pemula dalam dunia tersebut, simak beberapa tips aman bermain saham berikut ini.

1. Beli saham yang murah valuasinya, bukan nilai rupiahnya, Mungkin bila anda penganut growth investing akan menganggap tips ini tidak perlu diikuti karena menurut mereka sebaiknya beli saham yang sedang bertumbuh (labanya) saja, dan tidak usah melihat valuasinya. Tapi pada kenyataannya, saham yang sudah kelewat mahal cenderung lebih besar resikonya, dibanding kemungkinan untung yang akan didapat.

Fluktuasi Harga Saham Antara Rasionalitas Dan Main Tebak-Tebakan!

Bisa saja, memilih aliran growth investing tapi sebisa mungkin paham betul membaca pergerakan grafik harga saham di pasar. Tentu harus tau apa itu resistance, support, moving average dan lain sebagainya. Jika tidak, maka sangat disarankan hanya membeli saham yang murah dan fundamentalnya bagus saja.

Terus kalau misalnya Anda bilang, ‘Wah saham murah yang gak bergerak nunggunya lama baru bisa cuan!”

Kalau seperti itu masalahnya, anda bisa mencoba strategi GARP yang merupakan singkatan dari Growth at Reasonable Price.

Strategi investasi ini menggabungkan antara aliran value dengan growth investing dimana saham yang dibeli adalah saham yang bertumbuh namun tetap memiliki valuasi yang murah secara rasio PER, PBV atau pun rasio valuasi lainnya.

2. Beli saat waktunya tepat, Timing beli saham ini sudah saya singgung di artikel soal cara menabung saham bagi pemula, tapi sebagai gambaran akan saya jelaskan sedikit dulu.

Jadi, yang namanya investasi saham itu tidak bisa serampangan. Kita tidak bisa langsung membeli saham yang PBVnya murah sebelum melakukan analisa mendalam terlebih dahulu. Karen jangan sampai saham tersebut murah karena memang murahan. Misalnya saham yang ada kemungkinan akan bangkrut dan dijauhi banyak investor maka sebisa mungkin jangan dibeli sahamnya.

Salah satu hal yang sangat mempengaruhi pergerakan saham di bursa adalah IHSG. Jika anda ingin mulai membeli saham maka pastikan lihat kondisi IHSG. Jika dalam kondisi downtrend maka sangat disarankan untuk wait and see dulu, sebab umumnya jika IHSG terkoreksi maka saham di bursa juga umumnya akan ikut turun, terutama yang tergolong blue chip atau pun LQ45.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan apakah sektor dari saham tersebut sedang hot atau trend saat ini. Jika tidak, maka jangan sampai setelah anda beli sahamnya malah diam bertahun-tahun tanpa pergerakan yang berarti. Contohnya saham WSBP. Jika diperhatikan dari segi valuasi sangat murah mengingat saham dari anak perusahaan Waskita yang notabene dari perusahana ‘plat merah’, tapi karena belum waktunya saja naik panggung maka jadilah sahamnya stagnan hampir 2 tahunan lebih, terhitung mulai pertengahan 2016.

3. Sabar, Sederhana sekali kata ini, tapi mengaplikasikannya sangat sulit. Demikian halnya dalam dunia trading saham, sifat ini wajib dimiliki oleh setiap investor.

Terutama bagi value investor, tidak punya sifat ini sulit sekali berhasil mendapatkan cuan yang tinggi. Terkadang karena kurang sabar, saham yang ternyata sebentar lagi akan bergerak naik malah dijual. Jadi kesabaran dalam bermain saham yang dimaksud di sini adalah kesabaran dalam menunggu timing yang tepat untuk mulai mengoleksi saham yang sudah dianalisa, kesabaran saat meng-hold saham yang sudah dibeli, dan juga sabar saat menunggu waktu yang tepat untuk menunggu waktu yang tepat untuk mulai menjual saham yang telah dibeli dan disimpan sejak lama.

Selain itu, bersabar untuk tidak mengalokasikan semua dana pada satu jenis saham juga termasuk dalam pengertian ini. Sebab banyak diluar sana yang karena berharap untung banyak maka ia mengalokasikan dananya pada satu saham saja, sehingga begitu saham tersebut turun maka ruginya pun sangat tinggi. Padahal, cara seperti ini adalah cara paling dilarang dalam melakukan trading karena resikonya sangat besar.

Mungkin itu yang bisa saya share soal strategi dalam melakukan trading saham. Jika ada pertanyaan langsung saja komentar di bawah. Happy trading!